Efa Grasia Febrian Rudi Saputri tidak pernah menyangka menjadi Lulusan Terbaik Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dengan membawa prestasi. Putri pertama dari pasangan Rudianto dan Ismiati ini lulus dengan IPK 3,89 setelah menempuh studi selama tujuh semester di Prodi Teknik Sipil. “Saya bersyukur bisa lulus tepat waktu dan tidak disangka bisa jadi lulusan terbaik,” ungkapnya.
Saat awal perkuliahan, mahasiswi kelahiran Trenggalek ini mengalami kesulitan. “Semester pertama terasa berat karena saya merasa awalnya ini bukan minat saya. Namun saya bersyukur bisa beradaptasi mengikuti pembelajaran,” katanya. Selama perkuliahan, Efa mengaku justru menemukan alasan mulia. “Saya jadi tertarik menekuni bidang pengairan karena ingin membawa manfaat bagi Indonesia,” ujarnya.
Ketertarikan pada bidang pengairan dituangkan oleh Efa dalam Skripsi berjudul ‘Analisis Debit Andalan Metode Nreca untuk Kebutuhan Air Irigasi dan Neraca Air Waduk Bagong Trenggalek’. Kabupaten Trenggalek menjadi lokasi penelitian. “Saya meneliti Bendungan Bagong yang fokus pada kebutuhan irigasi di Trenggalek. Jika ada kesulitan, saya banyak berdiskusi dengan kontraktor bidang pembangunan waduk Surabaya,” jelasnya.
Efa menuturkan bahwa dirinya sempat aktif berorganisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Untag Surabaya. “Meski sempat terhalang pandemi, saya tetap aktif. Misalnya jadi panitia webinar,” tuturnya. Dia pun sering terlibat dalam penelitian dosen. “Untuk penelitian, beberapa kali diajak oleh dosen untuk ikut serta dalam pengambilan data lapangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Efa menyebutkan bahwa dirinya bisa mengikuti Pertukaran Mahasiswa. “Saat semester lima saya berkuliah di Universitas Narotama. Selama satu semester, jadi lumayan bisa banyak belajar,” sebutnya. Dia mengaku senang karena pertukaran tersebut menjadikan dirinya menyerap ilmu yang lebih banyak. “Selain memperluas ilmu pengetahuan, juga punya teman beda universitas dan belajar beradaptasi di lingkungan baru,” tambahnya.
Minat pada bidang pengairan ingin terus diamalkan oleh Efa. “Saya berharap bisa bergabung dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Lalu juga ingin lanjut studi S2 dengan beasiswa,” katanya. Efa pun berpesan pada mahasiswa lainnya untuk tak patah semangat. “Jalani saja dulu, mungkin di pertengahan jalan ada hikmah yang bisa dipetik. Jangan menyerah,” tutup alumnus SMAN 1 Trenggalek ini. (um/rz)